Donald Trump. Nama ini sudah tidak asing lagi di telinga,beliau adalah seorang wirausahawan yang sukses di Property, Konstruksi, Pertelevisian, Hiburan, Organisasi Trump dan Casino.
Sosok dengan rambut yang aneh dan rautb wajah yang serius. Tapi ternyata Donald Trump pernah merasa menjadi orang yang jauh lebih miskin dari seorang gembel di pinggiran jalan di Manhattan. Ini yang dirasakannya saat hutangnya yang sekitar $90 milyar telah jatuh tempo dan gagal dibayar. Donald melihat seorang pengemis dan berpikir,"Dia lebih kaya $90 milyar dibanding diriku". Tapi kemudian, dengan kepiawaiannya bernegosiasi dan kehandalannya dalam membina hubungan interpersonal, Donald berhasil membayar hutang-hutangnya. Bukan hanya itu, Donald bahkan menjadi lebih kaya lagi dengan aset properti yang tersebar di penjuru dunia.
Donald Trump dalam membangun bisnisnya selalu mempatenkan usahanya dengan namanya sendiri yaitu Trump.
Trump lahir pada tahun 1946 anak dari Fred Trump, ahli pembangunan dan pemasaran Real Estate di New York. Ia memiliki tiga saudara, satu laki-laki dan 2 perempuan. Kakak perempuan tertua dia adalah Maryanne Trump Barry, seorang hakim federal.
Ketika Trump berusia 13 tahun, orangtuanya mengirimnya ke Akademi Militer New York dengan harapan bahwa Donald akan menjadi orang yang tangguh. Hal itu berjalan dengan lancar. Donald meraih penghargaan akademis, bermain futbol pada tahun 1962, sepak bola pada tahun 1963, dan baseball dari tahun 1962 – 1964 dan menjadi kapten tim baseball pada tahun 1964. Ted Tobias, seorang pelatih baseball ternama memberikan Coach’s Award kepada Donald pada tahun 1964. Setelah dipromosikan sebagai seorang Kapten Perwira-S4 pada masa seniornya, Donald dan seorang Perwira Sersan Satu Jeff Donaldson membentuk kelompok yang beranggotakan perwira-perwira.
Trump pernah bersekolah di Universitas Fordham selama 2 tahun sebelum ia pindah ke Wharton School at the University of Pennsylvania. Setelah kelulusannya pada tahun 1968 dengan gelar Sarjana Ekonomi, ia bergabung dengan perusahaan real estate ayahnya.
Di dalam bukunya, Trump : The Art of the Deal, Donald membahas tentang kehidupan universitasnya :
“Setelah saya lulus dari Akademi Militer New York pada tahun 1964, saya pernah berpikir untuk melanjutkan ke sekolah perfilman.. tetapi akhirnya saya memutuskan bahwa real estate adalah bisnis yang jauh lebih baik. Saya mulai dengan masuk ke Universitas Fordham.. tetapi setelah 2 tahun di perguruan tinggi saya berpikir bahwa saya pasti bisa ke jenjang yang lebih tinggi. Saya pun mendaftarkan diri ke Wharton School at the University of Pennsylvania dan saya diterima.. dan sangat senang rasanya setelah lulus. Saya langsung pulang ke rumah dan bekerja bersama ayah saya.”
Trump memulai kariernya di perusahaan ayahnya, The Trump Organization yang berkonsentrasi di bidang penyewaan rumah kelas menengah.
Salah satu proyek pertamanya adalah merenovasi komplek apartemen Swifton Village di Cincinnati, Ohio.
Trump mengubah komplek apartemen 1200 unit dan menaikkan tarif 66% menjadi 100%. Ketika menjual kembali Swifton Village seharga US$ 12 juta, Trump Organization meraup keuntungan sebesar US$ 6 juta.
Pada tahun 1970an, Trump mendapat keuntungan dari Pemerintah kota New York atas pembayaran pajak sebagai ganti krisis keuangan yang dihadapi Hotel Commodore.
Trump juga sukses mengembangkan bidang properti untuk Javits Convention Center. Berkembangnya Javits Convention Center membuat Trump berurusan dengan pemerintah kota New York. Salah satu proyeknya yang bernilai US$ 110 juta ternyata membuat New York membayar antara US$ 750 juta hingga US$ 1 milyar. Trump menawarkan untuk mengganti rugi proyek itu tapi tawarannya ditolak.
Keadaan yang serupa terjadi ketika New York berusaha untuk merenovasi Wollman Rink di Central Park. Sebuah proyek di tahun 1980 yang ditagetkan selesai dalam 2,5 tahun, tetapi hingga tahun 1986 dan US$ 12 juta telah dikeluarkan proyek belum selesai. Trump menawarkan untuk menangani proyek itu dan dia menyelesaikannya dalam waktu 6 bulan dengan dana hanya US$ 2,750,000. Menariknya, selama awal tahun 1980an, Trump mengambil alih usaha jasa Roy Cohn, kepala Senat Komite Permanen pada Penyelidikan ( Senate Permanent Subcommittee on Investigations)
"How to Get Rich" Sebuah buku karangan Donald Trump bersama Meredith McIver. Buku ini adalah cerita yang dipenuhi dengan ide-ide dari Donald Trump tentang apa yang telah dilakukannya untuk menjadi Donald Trump sekarang..
Inilah beberapa cara Donald Trump untuk meraih kekayaan :
-Dream (Mimpi), Dengan memiliki mimpi, kita akan terpacu untuk meraih impian kita tersebut. Seandainya anda ingin mempunyai property banyak, maka anda harus buat suatu impian agar bisa memacu semangat untuk mendapatkan hal tersebut.
-Goal (Tujuan yang jelas). Seperti ibaratnya permainan sepak bola harus mempunyai tujuan yang jelas yaitu membuat gol begitu juga dalam hidup kita harus memiliki tujuan hidup yang jelas agar bisa tercapai goal tersebut.
-Mind set ( Pola piker ) Anda harus mempunyai kebiasaan untuk berpikir suatu hal yang besar. Dengan pola pikir seperti ini akan melahirkan kekuatan untuk melangkah ke arah tujuan. hambatan terbesar dalam hidup untuk membangun kekayaan adalah mempercayai apa yang tidak bisa dijangkau. Pikirkanlah hal yang besar, maka diri Anda akan menjadi orang yang besar juga.
-Kata Hati. Karena kata hati memiliki peran khusus dalam berbagai hal yang di jalani. Trump berpesan "Ikuti suara hatimu, meskipun sesuatu itu terdengar bagus dan indah diatas kertas".
-Melakukan hal-hal disukai. Trump berkata "Saya tidak berhubungan dengan uang. Saya sudah cukup dengan hal itu, jauh lebih dari yang saya butuhkan. Saya melakukannya karena ingin melakukannya."
-Fokus. Ambillah hal yang anda paling sukai dan ingin kerjakan. Dengan memilih satu hal, potensi anda akan maksimal.
-Belajar. Belajar tidak ada kata habisnya dan harus terus menerus belajar untuk mengembangkan kemampuan.
-Jangan hanya Berorientasi pada Uang. Trump pernah berkata "Bagi saya, uang tidak akan pernah menjadi motivator. Ia hanya jalan untuk mempertahankan kemenangan. Bagaimana memainkan permainan itulah kesenangan yang sesungguhnya". Dalam sebuah permainan, orang-orang yang membangun kekayaan karena motivasi uang adalah seorang pemimpi. Sebaliknya, mereka yang senang memainkan permainan akan menang ketimbang mereka yang duduk sambil berkhayal.
-Agenda . Yaitu harus memiliki rencana ke depan yang terencana dan tulislah rencana tersebut berdasarkan target waktu. Lakukan apa yang di tulis dan lakukan evaluasi terhadap apa yang telah di capai dan yang belum tercapai.
-Kreatif. Dalam meraih kesuksesan, tidak harus memiliki semua sumber daya dan kemampuan. Bisa menggunakan metode OPM (Other's People Money), OPT (Other's People Time), dan OPE (Other’s People Experience).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar